Berbagi Pengalaman Hidup

Rabu, 23 Maret 2011

Berbagi Pengalaman Itu Mengasyikkan


Berbagi Pengalaman Itu Mengasyikan oleh: Iman Arif

Sejak bayi dilahirkan ke dunia, dia akan terus berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan menjadi dewasa, dari waktu ke waktu secara bertahap mereka telah mengalami pengalaman hidup yang akan selalu diingatnya, baik itu berupa kejadian yang menyenangkan, maupun yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh bagaimana pengalaman ucapan serta perbuatan/tingkah laku apa yang mesti dihindari karena berdasarkan pengalamannya atau pengalaman orang lain, bahwa perbuatan tersebut dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain atau sebaliknya ucapan dan tingkah laku yang seperti apa yang dapat menolong / disenangi orang lain

Jadilah manusia yang bijaksana yang mau share pengalamannya agar orang lain dapat memetik pelajaran berdasarkan pengalaman kita sendiri atau pengalaman orang lain yang kita pahami dan kuasai. Pengalaman kita akan menjadi obat penawar kebingunan rekan/sahabat kita dalam menghadapi suatu masalah dalam kehidupan sosial di dunia yang fana ini, seperti masalah agama, perkawinan, jual-beli, sewa menyewa, sengketa perdata, tindak pidana, musibah, bencana, dan lain-lain. Untuk itu maka yang pertama perlu diperhatikan adalah sampaikan pengalaman kita itu dengan jujur disertai kejernihan berfikir, serta ketenangan jiwa sehingga yang menerima share pengalaman kita dapat menerimanya dengan baik.  

Tingkat kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah tidak akan sama, contoh ada orang yang pernah mengalami suatu persoalan sama yang berulang terjadi, tetapi dia malah bingung sendirian, mungkin karena gugup ia malah lupa banyak rekan/sahabatnya yang bisa membantu cara mengatasi persoalan tersebut.

Namun manakala persoalan yang dihadapi baru pertama kali dialaminya, maka itu persoalannya menjadi lain, ada yang tenang ada pula yang stress tergantung kemampuan seseorang dalam memenej stress itu sendiri. Apalagi bila yang mengalami stress berat, maka kadang bertingkah laku aneh, sering melamun, menyendiri, resah. gugup, sulit tidur dan tidak bisa berfikir jernih, malahan ada pula yang cepat marah yang dapat memicu denyut nadi bekerja berat, sehingga keputusan yang diambil hasilnya sering tidak rasional.

Tetapi dalam beberapa kasus/masalah tertentu,  mungkin banyak  yang dapat diselesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, misalnya terlambat membayar satu hari atau dua hari cicilan kredit kendaraan, penyelesaian kasusnya sederhana segera dibayar cicilan pokok dan denda administrasinya.

kalau kemudian  kendaraan kreditan itu dibawa kabur oleh penjahat, atau dipinjam kawan dan olehnya digadaikan kepada pihak lain, atau kendaraan itu rusak berat karena kecelakaan lalu-lintas, maka itu adalah masalah yang complicated (rumit) dan hal penyelesaiannya mesti dengan beberapa pihak yang terlibat didalamnya.

Kasus yang sederhana biasanya dapat diselesaikan sendiri, karena itu mencari solusinya pun relative mudah, sebaliknya bila masalah yang menimpa seseorang itu complicated (rumit), maka dibutuhkan berkomunikasi dengan mereka yang dikate- gorikan “sahabat” dan ia mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Itulah antara lain kegunaan perlunya sharing pengalaman diantara kita, sehingga kemudian diharapkan rekan/teman, famili/saudara atau siapapun yang memerlukan pengalaman orang lain tersebut dapat mampu mengatasi masalah dengan percaya diri serta tidak stress.

Orang bijak mengatakan: “the experience is the best teacher” (pengalaman itu adalah guru yang baik), artinya bahwa pengalaman itu, baik pengalaman itu sendiri maupun orang lain, jadikanlah layaknya suatu pelajaran dari guru. Atau dengan perkataan lain pengalaman-pengalaman itu hendaknya diperlakukan seperti “knowledge” (pengetahuan), dan science (ilmu) serta skill (keakhlian dan ketrampilan) sebagaimana yang telah diajarkan guru di sekolah.

Seiring dengan makin dewasa seseorang, maka akan meningkat pula pengalaman yang kita dapatkan, namun pengalaman yang banyak tadi, tidak menjamin seseorang akan mampu menghadapi sesuatu masalah tertentu dalam hidupnya, karena tergantung dari tingkat kemampuan menghadapi stress rendah, dan tingkat emosional yang tinggi\temperamental.


Pengalaman yang telah dialami seharusnya menjadi cambuk atau cermin agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi, demikian pula contoh-contoh pengalaman orang lain yang telah diketahui baik dari obrolan, maupun dari berbagai media, hendaknya dapat menjadi guru yang baik bagi kita.

Namun begitulah dinamika hidup, masih banyak terjadi orang tertipu atau terjerumus ke dalam masalah yang sama lebih dari satu kali; padahal kasus penipuan tersebut telah sering diekspos media cetak maupun elektronik, misalnya mereka yang tertipu dengan menyerahkan uang jutaan rupiah begitu saja kepada seseorang yang tidak dikenalnya untuk digandakan nilai uangnya berlipat ganda, tetapi yang terjadi uang asli yang diserahkan lenyap….penipu kabur dan hanya meninggalkan guntingan kertas-kertas kosong dan uang palsu.

Kemudian contoh-contoh lain orang yang tertipu dijanjikan akan diangkat menjadi pegawai disuatu instansi pemerintah tetapi harus menyerahkan sejumlah uang ……eh uang hilang dibawa kabur panggilan kerja tak kunjung datang.

Cerita nyata lainnya, tentang pelaksanaan pemeriksaan/pengawasan di LP (Lembaga Pemasyarakatan) dipelajari mendalam oleh beberapa terpidana pengedar narkoba, bahwa pengawasan yang ketat di bui masih bisa diakali, diketahuinya ada mental korup oknum petugas ataupun terbatasnya peralatan yang dapat mendeteksi misalnya yang membawa narkoba dan lain sebagainya.

Akhirnya mereka dapat mengecoh para petugas LP dengan berpura-pura dirinya sebagai penghuni sel yang baik padahal dari dalam selnya melalui handphone\telpon genggam yang diselundupkan pengunjung yang bezuk mereka mengendalikan bisnis narkoba yang beromzet ratusan juta rupiah. Kejadian memalukan penegak hukum ini belum menjadikan pengalaman sebagai guru yang baik oleh para petugas LP, buktinya peristiwa serupa berulang kembali masih di LP yang sama atau juga terjadi di LP lainnya. Entah mengapa ini bisa terjadi? (Mungkin kita tanya saja kepada rumput yang bergoyang seperti penggalan syair salah satu lagu Ebiet G Ade)

Tindakan mereka sangat membahayakan karena narkoba bisa merusak jiwa dan raga pemakainya. Karena itu kejadian seperti inilah tidak perlu terjadi berulang-ulang. dan jadikan pelajaran berharga bagi seluruh aparat penegak hukum agar mampu mengawasi dengan ketat/menjaga para tersangka/terpidana dan orang-orang yang membezuknya sehingga mereka sulit bergerak berbuat kejahatan dari dalam sel penjara.

Nah, demikianlah sekelumit pengalaman-pengalaman yang kerap terjadi dalam masyarakat, dan kalau diambil kesimpulan bahwa pengalaman itu sangat berharga bagi kita untuk berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tindak kejahatan serta maksimalnya kita dapat berpartisipasi mencegah terjadinya hal-hal seperti diuraikan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar